ciri ciri istri solehah
- Ciri-Ciri Istri Sholehah
“Ciri-Ciri
Istri Sholehah” semoga artikel di bawah ini bisa membuat kaum Adam
ingin mencari Istri yang Sholehah (jika belum beristri), dan jika yang
baca kaum Hawa bisa membuatnya ingin menjadi Istri Sholehah suatu saat
nanti (jika belum menikah).
Sifat istri shalihah bisa kita rinci berikut ini berdasarkan dalil-dalil yang disebutkan setelahnya:
=][
1 ][= Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari
maafnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Maukah aku
beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni
surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali
kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya
dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak
dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no.
257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani
rahimahullah, no. 287)
=][ 2 ][= Melayani suaminya
(berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat
tidur, pakaian, dan yang semacamnya.
=][ 3 ][= Tidak memberikan Kemaluan nya kecuali kepada suaminya.
Al Quran :
“Perempuan
yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap
seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan
kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika
kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang
yang beriman. (an-Nuur: 2-3).
“Dan janganlah kamu
mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa’: 32)
“Dan
orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan
(alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan
yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni)
akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan
kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” (al-Furqaan: 68-69).
“Hai
Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk
mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah,
tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh
anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara
tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang
baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada
Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha
Penyayang,” (al-Mumtahanah: 12).
HADIS :
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tiga
jenis orang yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak
mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab
yang pedih: Orang yang berzina, penguasa yang pendusta, dan orang miskin
yang sombong,”
(HR Muslim [107]).
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rauslullah saw. bersabda, “Tidaklah
berzina seorang pezina saat berzina sedang ia dalam keadaan mukmin,”
Masih
diriwayatkan darinya dari Nabi saw. beliau bersabda, “Jika seorang
hamba berzina maka keluarlah darinya keimanan dan jadilah ia seperti
awan mendung. Jika ia meninggalkan zina maka kembalilah keimanan itu
kepadanya,”
(Shahih, HR Abu Dawud [4690]).
Diriwayatkan
dari al-Miqdad bin al-Aswad r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda
kepada para sahabatnya, “Bagaimana pandangan kalian tentang zina?”
Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya maka ia haram
sampai hari kiamat.” Beliau bersabda, “Sekiranya seorang laki-laki
berzina dengan sepuluh orang wanita itu lebih ringan daripada ia berzina
dengan isteri tetangganya,” (Shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad
[103]).
=][ 4 ][= Menjaga rahasia-rahasia suami,
lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan
suaminya. Asma’ bintu Yazid radhiallahu ‘anha menceritakan dia pernah
berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu kaum
lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bertanya: “Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang
diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali
ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama
suaminya?” Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma)
pun menjawab: “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para
istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami).”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan lagi kalian
lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu
dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia
menontonnya.” (HR. Ahmad 6/456, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam
Adabuz Zafaf (hal. 63) menyatakan ada syawahid (pendukung) yang
menjadikan hadits ini shahih atau paling sedikit hasan)
=][
5 ][= Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya
sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maukah aku beritakan kepadamu
tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah
yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan
mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR.
Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam
Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)
=][
6 ][= Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar),
ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat
menghalangi suaminya untuk istimta’ (bernikmat-nikmat) dengannya
seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak halal bagi seorang istri
berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian)
kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
=][
7 ][= Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan
kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan
penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada
beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka
mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya.
Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di
antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu
(yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah
melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim
no. 907)
=][ 8 ][= Bersegera memenuhi ajakan suami untuk
memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syar’i, dan
tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut terhadap
berita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Demi Dzat yang jiwaku
berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke
tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit
murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (HR. Muslim
no.1436)
=][ 9 ][= Melegakan hati suami bila dilihat. Rasulullah bersabda, ”Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa
kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya,
selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila
dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan
suaminya, ketika suaminya pergi.” (HR Ibnu Majah).
=][ 10 ][= Amanah. Rasulullah bersabda, ”Ada tiga macam keberuntungan (bagi
seorang lelaki), yaitu: pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau kamu
lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan
dirinya dan hartamu …” (HR Hakim).
=][ 11 ][= istri shalehah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir
dan berperasaan bagi suaminya. Allah SWT berfirman, ”Di antara tanda
kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu
sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam
hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang
berpikir.” (QS Ar Rum [30]: 21).
Demikianlah Istri shaleha itu menurut Kitab Suci Al Quran dan Hadis2 sahih….
semoga Anda termasuk di dalam nya…. AAMIIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar